Info KG

>

Articles

Articles

MAHASISWA ANIMASI UMN KE JEPANG!

THIMOTIUS TERRY

/Business Process Analyst

ua tim mahasiswa Jurusan Animasi Universitas Multimedia Nusantara menjuarai 20th DigiCON6 ASIA, lomba film pendek tahunan yang diselenggarakan oleh Tokyo Broadcasting System (TBS), melalui karya film animasi.

Hal tersebut diumumkan dalam DigiCON6 Asia Awards di Jakarta pada Sabtu, 20 Oktober silam. Film animasi Keluarga Satu Setengah karya Michaela Clarissa Levi, Robert Sunny, dan Raffael Arkapraba Gumelar, mengisahkan tentang seorang anak bernama Agung yang mengidap penyakit Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan ibunya yang terkena penyakit Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Tim ini mengalahkan semua peserta dari Indonesia dan mendapatkan 20th DigiCON6 Asia Regional Indonesia Silver Prize.

Film animasi berjudul Life of Death karya Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy berkisah tentang keseharian malaikat maut dalam melakukan pekerjaannya. Film yang mendapatkan penghargaan Next Generation dan Gold Award ini berpesan untuk menggunakan waktu semasa hidup dengan sebaik-baiknya. Life of Death sudah pernah masuk nominasi film festival dan terpilih dalam beberapa screening seperti Canadian Labour Film Festival 2018, Global University Film Awards 2018, Austin Film Festival 2018, dan masih banyak lagi.

Kedua film ini beserta tim produksi akan dikirim ke Jepang untuk kembali dilombakan melawan 11 negara Asia lainnya, yaitu Kamboja, Cina, Hongkong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Momen ini tentunya paling ditunggu-tunggu oleh kedua tim UMN. Suasana festival dan pertemuan dengan sesama pembuat film dari berbagai negara Asia menjadi pengalaman paling dinanti. Bagi Jason Kiantoro, dengan mengenal filmmaker dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda, wawasannya menjadi bertambah.

Karya lain yang memenangkan penghargaan Japan Foundation, Jakarta Prize adalah film pendek berjudul Turut Berdukacita karya Winner Wijaya, Christian Raditya, Antonius Willson, Cornelius Kurnia, Indra Susanto, Harris Tobing, dan Ando Loekito. Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan seorang anak yang terus menceritakan kronologi kematian ayahnya di pemakaman kepada semua tamu yang datang melayat sampai ia tidak dapat merasa sedih lagi. Film ini juga terpilih dalam berbagai screening seperti Sewon Screening di Yogyakarta, ReelOzInd! Festival di Australia, dan Indonesia. (ADA/CRA/UMN)